Minggu, 05 Juli 2015

MINUM

Minum itu pakai tangan Kanan,
“Emang apa bedanya sih, ribet amat…?”
Sama aja sih, sama-sama menghilangkan haus,
“yaudah, pake tangan kiri juga gapapa kan,”
“tangan kanan buat buka dan megang tutup botol nih”
“tangan kanan gw, lagi pegang HP nih, jadi ribet”
Emang sama-sama menghilangkan haus, tapi kalo kita minum dengan tangan kanan, akan mendapat pahala jika diniatkan karena menjalankan Sunnah Nabi SAW. Dan karena yang minum dengan tangan kirinya itu adalah syetan.
Jadi mau ngikutin siapa,,,?
Sepele tapi bedanya jauh banget…
Jika salah seorang kalian makan maka makanlah dengan tangan kanannya dan jika minum maka minumlah dengan tangan kanannya. Karena syetan makan dan minum dengan tangan kirinya. 
(HR. Muslim)
Note: Ingatkan orang terdekat kalian, karena akan menggugurkan tanggung jawab kalian.
_-DZ-_

Rabu, 16 Januari 2013

lalu-lalang

x: "bro jelasin ttg lampu lalu lintas ntu donk, arti'a paan?"
y: "ooo, yg ntu,,,"
x: "he'eh, arti'a paan?"
y: " kalo ijo, arti'a boleh jalan"
x: "kalo kuning?"
y: "ntu arti'a hati hati, jd asal hati hati boleh jalan"
x: "truz kalo merah?"
y: " oo, kalo merah arti'a berani, jd kalo berani y jalan z.."
x: "oo, bgto.. eh, merah th..
lo kn berani bro, jalan donk"
y: "ok"


bletak, bruak #@*+'%duar

x&y: "*'')((@#"

Senin, 14 Januari 2013

Kangen

Tau yang paling gw kangenin dari masa-masa SD gw,,,
yaitu saat weekend, jalan bareng babeh gw, abang gw, teteh gw, ade gw sama temen-temen gw. Waktu itu sekitar kelas 3 SD kalih gw y, tiap minggu th kita pada jalan naek sepedah (deng) 10km ke kali Cikeas. Kita pada mandi disana, bukan karena dirumah g ad aer, tapi kebersamaan saat liburan. Persepedahan asik loh, kita ngelewatin pembangunan jalur kereta Depok - Cieureup, dialan gw ngeliatin dengan takjubnya yang namanya bulldozer gede-gede banget, dan tanah yang gw lewatin sampe pada begetar.

Dulu kali Cikeas th masih bening, adem dan banyak juga yang mandi di sana. Yang paling bikin gw seneng dan kangen banget th, karena cuma gw doank yang d temenin sama bokap'a. Jadi temen-temen gw istilah'a cuma ngeramein tamasya gw sama keluarga doank. Pokok'a asik bangetdah, sayang sekarang kali Cikeas'a udah kotor dan keluarga gw juga udah pada sibuk (tapi tetep keluarga yang asik). Yang gw bingung, gw ajak kemana entar y anak gw... Tanda tanya.


Kalo masa SMP,,,
Gw kangen jalan n maen kerumah temen-temen gw satu sekolahan. keGunung putri, rumah'a Bowo sama Andre. Pertama kali kesana gw mabok naek angkot, karena pertamakali'a naek angkot jauh. Dan yang lebih parah lagi gw nyasar di perumahan'a Bowo sama Andre Griya B*kit Ja*a, muter-muter tapi bukandi tempat. gw ngerjain tugas kesenian waktu itu, tentang perpaduan warna. dan Yang lebih mendramatiskan adalah, gw pulang naek angkot lagi, karena takut mabok lagi gw turun di bojong nangka, jalur kereta yang waktu itu di bangun dan udah jadi. gw jalan dari situ sampe rumah (ciriung), niatnya sh mau ngelewatin cikeas, sambil nginget jaman sd. Tapi ternyata gw lebih mabok lagi, karena jalan'a jauh banget, 2 kali lipat dari jalan rumah ke cikeas... Sedih bgt


Kalo jaman STM,,,
Gw kangen, Maen game di benkel, underground2, counterstrike, dota dan laen-laen. Kangen dimarahin guru, di jewer sama pa *wan. ngegodain Bu V3. Sama kangen sama someone...

Kalo kuliah tingkat 1,,,
Gw kangen ke mesjid di waktu solat, bareng Pras, Ricky, Toro, Rikka, Anjar, Wilis, Erul, Apit. sampe mesjid kita duduk ditangga, bengong bengong, diem (kaga ada yang ngobrol), belom lepas sepatu pula. baru pas adzan dzuhur, kita rame saling ngeledek sambil ngelepas sepatu menuju tempat wudhu...

Abis solat dzuhur, biasanya langsung kita ngerampok rame-rame di warteg prasmanan. Tau kembang piring, itu sampe ga keliatan. gw ga tau dah itu warteg rugi apa kaga... hhahaha





Gw kangen suasana itu, gw kangen kalian semua...
insyAllah, liburan besok kita silaturahim kerumah kalian semua....




I love You all..

Minggu, 13 Januari 2013

sakinah mawaddah warahah





Keluarga Sakinah, Mawaddah, wa Rahmah

Dalam kehidupan berkeluarga, kita sering sekali mendengar istilah Sakinah, Mawaddah dan wa Rahmah. Ketiga kata tersebut sering dikaitkan dengan keluarga yang harmonis. Mungkin dari kita belum mengetahui makna dari Sakinah, Mawaddah dan wa Rahmah. Jika anda ingin mengetahui makna dari ketiga kata tersebut, mari simak ulasan yang kami kutip dari edukasi.kompasiana.com berikut ini.

Sebagaimana diketahui, kata sakinah, mawadah dan rahmah itu diambil dari firman ALLAH SWT:
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri (pasangan) dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram (sakinah) kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih (mawadah) dan sayang (rahmah). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir” (Ar-Rum : 21).


Makna Sakinah

Kata sakinah berasal dari bahasa Arab. Dalam bahasa Arab, kata sakinah mengandung makna tenang, tenteram, damai, terhormat, aman, nyaman, merasa dilindungi, penuh kasih sayang, dan memperoleh pembelaan. Dengan demikian keluarga sakinah berarti keluarga yang semua anggotanya merasakan ketenangan, kedamaian, keamanan, ketenteraman, perlindungan, kebahagiaan, keberkahan, dan penghargaan.

Kata sakinah juga sudah diserap menjadi bahasa Indonesia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata sakinah bermakna kedamaian; ketenteraman; ketenangan; kebahagiaan.


Makna Mawaddah

Kata mawaddah juga berasal dari bahasa Arab. Mawaddah adalah jenis cinta membara, perasaan cinta dan kasih sayang yang menggebu kepada pasangan jenisnya. Mawaddah adalah perasaan cinta yang muncul dengan dorongan nafsu kepada pasangan jenisnya, atau muncul karena adanya sebab-sebab yang bercorak fisik. Seperti cinta yang muncul karena kecantikan, ketampanan, kemolekan dan kemulusan fisik, tubuh yang seksi; atau muncul karena harta benda, kedudukan, pangkat, dan lain sebagainya.

Biasanya mawaddah muncul pada pasangan muda atau pasangan yang baru menikah, dimana corak fisik masih sangat kuat. Alasan-alasan fisik masih sangat dominan pada pasangan yang baru menikah. Kontak fisik juga sangat kuat mewarnai pasangan muda.
Misalnya ketika seorang lelaki ditanya, “Mengapa anda menikah dengan perempuan itu, bukan dengan yang lainnya?” Jika jawabannya adalah, “Karena ia cantik, seksi, kulitnya bersih”, dan lain sebagainya yang bercorak sebab fisik, itulah mawaddah.

Demikian pula ketika seorang perempuan ditanya, “Mengapa anda menikah dengan lelaki itu, bukan dengan yang lainnya ?” Jika jawabannya adalah, “Karena ia tampan, macho, kaya”, dan lain sebagainya yang bercorak sebab fisik, itulah yang disebut mawaddah.

Kata mawaddah juga sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia, menjadi mawadah (dengan satu huruf d). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata mawadah bermakna kasih sayang.


Makna Rahmah

Rahmah berasal dari bahasa Arab. yang berarti ampunan, anugerah, karunia, rahmat, belas kasih, juga rejeki. Rahmah merupakan jenis cinta dan kasih sayang yang lembut, terpancar dari kedalaman hati yang tulus, siap berkorban, siap melindungi yang dicintai, tanpa pamrih “sebab”. Bisa dikatakan rahmah adalah perasaan cinta dan kasih sayang yang sudah berada di luar batas-batas sebab yang bercorak fisik.

Biasanya rahmah muncul pada pasangan yang sudah lama berkeluarga, dimana tautan hati dan perasaan sudah sangat kuat, saling membutuhkan, saling memberi, saling menerima, saling memahami. Corak fisik sudah tidak dominan.

Misalnya seorang kakek yang berusia 80 tahun hidup rukun, tenang dan harmonis dengan isterinya yang berusia 75 tahun. Ketika ditanya, “Mengapa kakek masih mencintai nenek pada umur setua ini?” Tidak mungkin dijawab dengan, “Karena nenekmu cantik, seksi, genit”, dan seterusnya, karena si nenek sudah ompong dan kulitnya berkeriput.

Demikian pula ketika nenek ditanya, “Mengapa nenek masih mencintai kakek pada umur setua ini?” Tidak akan dijawab dengan, “Karena kakekmu cakep, jantan, macho, perkasa”, dan lain sebagainya; karena si kakek sudah udzur dan sering sakit-sakitan. Rasa cinta dan kasih sayang antara kakek dan nenek itu bahkan sudah berada di luar batas-batas sebab. Mereka tidak bisa menjelaskan lagi “mengapa dan sebab apa” masih saling mencintai.

Kata rahmah diserap dalam bahasa Indonesia menjadi rahmat (dengan huruf t). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata rahmah atau rahmat bermakna belas kasih; kerahiman; karunia (Allah); dan berkah (Allah).


Ciri Keluarga Sakinah

Saya sering membuat ciri yang sederhana, kapan keluarga anda disebut keluarga sakinah. Misalnya seorang suami bekerja di luar rumah, dan pulang ke rumah setiap sore jam 17.00. Jika suami ini merasa tenang, damai, nyaman, tenteram saat semakin dekat ke rumah, maka ia memiliki perasaan sakinah. Namun jika setiap kali mau pulang, semakin dekat ke rumah hatinya semakin gelisah, tidak nyaman, enggan pulang karena tidak tenang, maka sangat dipertanyakan dimana rasa sakinahnya.

Demikian pula saat isteri di rumah, ia mengetahui bahwa setiap jam 17.00 suaminya pulang ke rumah. Jika semakin dekat dengan jam kepulangan suami, hatinya semakin bahagia, tenang dan tenteram, maka ia memiliki perasaan sakinah. Namun jika semakin dekat dengan jam kepulangan suami hatinya berdegup kencang, tidak tenang, takut dan gelisah, maka sangat dipertanyakan dimana sakinahnya.

Apalagi jika si isteri berdoa “Semoga suamiku tidak jadi pulang, semoga suamiku dapat tugas lembur lagi sampai bulan depan”; atau bahkan “Semoga suamiku kecelakaan dan meninggal dunia”, maka sakinah sudah tidak ada lagi.

Keluarga sakinah memiliki suasana yang damai, tenang, tenteram, aman, nyaman, sejuk, penuh cinta, kasih dan sayang. Keluarga yang saling menerima, saling memberi, saling memahami, saling membutuhkan. Keluarga yang saling menasihati, saling menjaga, saling melindungi, saling berbaik sangka. Keluarga yang saling memaafkan, saling mengalah, saling menguatkan dalam kebaikan, saling mencintai, saling merindukan, saling mengasihi. Keluarga yang diliputi oleh suasana jiwa penuh kesyukuran, terjauhkan dari penyelewengan dan kerusakan. (Sumber: http://edukasi.kompasiana.com)


ASPEK PENDIDIKAN

Kehidupan kita dimulai di dalam lingkungan keluarga. Kita besar dan dididik di dalam keluarga kita. Kita tumbuh dari kecil dalam lingkungan keluarga. Orang tua mengajar bagaimana kita harus bertindak. Orang tua juga yang membesarkan kita dengan pendidikan dan etika. Jika kita melihat seorang anak kecil sering mengucapkan kata-kata kasar, apakah kita sadar bahwa anak tersebut tumbuh di lingkungan keluarga, sehingga terkadang kita malah menyalahkan anak tersebut, padahal yang seharusnya disalahkan adalah pendidikan dalam keluarganya? Sering kali kita menyalahkan anak kecil yang berbuat salah, padahal bukankah anak kecil belajar dan mencontoh tindakan atau perilaku dari orang dewasa?

Pendidikan keluarga sangat penting namun seringkali dianggap tidak penting. Etika yang benar harus diajarkan kepada anak semenjak kecil, sehingga ketika seorang anak menjadi dewasa, ia akan berperilaku baik. Tentu saja perilaku orang tua juga harus baik dan benar sebagai contoh untuk anaknya. Jikalau semenjak kecil seorang anak diajarkan dengan baik dan benar maka keluarga tersebut akan harmonis. Dan seandainya setiap keluarga mengajarkan nilai-nilai etika yang benar maka semua manusia akan hidup berdampingan dan damai.

Pendidikan adalah segala usaha yang dilakukan untuk menyampaikan kepada orang atau pihak lain segala hal untuk menjadikannya mampu berkembang menjadi manusia yang lebih baik, lebih bermutu, dan dapat berperan lebih baik pula dalam kehidupan lingkungannya dan masyarakatnya.

Keluarga merupakan wahana pertama dan utama dalam pendidikan karakter anak. Apabila keluarga gagal melakukan pendidikan karakter pada anak-anaknya, maka akan sulit bagi institusi-institusi lain di luar keluarga (sekolah) untuk memperbaikinya. Kegagalan keluarga dalam membentuk karakter anak akan berakibat pada tumbuhnya masyarakat yang tidak berkarakter. Oleh karena itu, setiap keluarga harus memilki kesadaran bahwa karakter bangsa sangat tergantung pada pendidikan karakter anak di rumah.

Keberhasilan keluarga dalam menanamkan nilai-nilai kebajikan (karakter) pada anak sangat tergantung pada jenis pola asuh yang diterapkan orang tua pada anaknya. Pola asuh dapat didefinisikan sebagai pola interaksi antara anak dan orang tua yang meliputi pemenuhan kebutuhan fisik (seperti makan, minum, dll) dan kebutuhan psikologis (seperti rasa aman, kasih sayang, dll), serta sosialisasi norma-norma yang berlaku di masyarakat agar anak dapat hidup selaras dengan lingkungannya. Dengan kata lain, pola asuh juga meliputi pola interaksi orang tua dengan anak dalam rangka pendidikan karakter anak.


ASPEK EKONOMI

Jika kita cermati secara mendalam, selama ini pemerintah mengelompokkan keluarga di Indonesia ke dalam dua tipe.
Pertama, tipe keluarga pra-sejahtera. Yang kita bayangkan ketika mendengar keluarga tipe ini adalah keluarga yang masih mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya berupa sandang, pangan, dan papan. Keluarga pra-sejahtera identik dengan keluarga yang anaknya banyak, tidak dapat menempuh pendidikan secara layak, tidak memiliki penghasilan tetap, belum memperhatikan masalah kesehatan lingkungan, rentan terhadap penyakit, mempunyai masalah tempat tinggal dan masih perlu mendapat bantuan sandang dan pangan.
Kedua, tipe keluarga sejahtera. Yang terbayang ketika mendengar keluarga tipe ini adalah sebuah keluarga yang sudah tidak mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya. Keluarga sejahtera identik dengan keluarga yang anaknya dua atau tiga, mampu menempuh pendidikan secara layak, memiliki penghasilan tetap, sudah menaruh perhatian terhadap masalah kesehatan lingkungan, rentan terhadap penyakit, mempunyai tempat tinggal dan tidak perlu mendapat bantuan sandang dan pangan.

Selama ini konsentrasi pembinaan terhadap keluarga yang dilakukan oleh pemerintah adalah menangani keluarga pra-sejahtera. Hal itu terlihat dari program-program dasar pembinaan keluarga seperti perencanaan kelahiran (KB), Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU), pelayanan kesehatan gratis, pembinaan lansia, pengadaan rumah khusus keluarga pra-sejahtera dan sejenisnya.

Namun demikian, jika kita cermati dari tahun ke tahun terkesan bahwa program pembinaan keluarga menjadi jalan di tempat. Jika kita berani melakukan refleksi atas hasil pembinaan yang selama ini dilakukan, dapat terlihat beberapa gejala sebagai berikut:
Pertama, walaupun sudah dilakukan pembinaan bertahun-tahun masih banyak keluarga yang mengikuti program-program secara pasif partisipatif.

Kedua, masyarakat menganggap bahwa program pembinaan keluarga identik dengan program pemberian bantuan tertentu.

Ketiga, program pembinaan keluarga identik dengan program pembinaan keluarga miskin.

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, kiranya perlu dilakukan pembenahan dimana keluarga diarahkan untuk menjadi keluarga yang secara sadar dan proaktif berjuang menjadi keluarga yang sehat dan sejahtera. Istilah yang kiranya tepat dan berbau promotif adalah membangun keluarga kreatif, yaitu keluarga yang mampu mengenali permasalahan keluarganya masing-masing, mencari alternative dalam mengatasi masalah, dan secara proaktif merencanakan masa depan sendiri sesuai situasi dan kondisi masing-masing.
Persoalannya adalah bagaimana kita mampu melakukan pembinaan terhadap keluarga agar berkembang menjadi keluarga kreatif. Ada beberapa yang dapat dilakukan, yaitu:
Ø  Melakukan pembinaan dan pendampingan manajemen ekonomi keluarga.
Ø  Pembinaan kewirausahaan.
Ø  Pemberian bantuan usaha modal usaha.
Ø  Pendidikan kreativitas.
Jika saja banyak keluarga Indonesia yang berkembang ke arah keluarga kreatif, dapat diyakini bahwa semakin hari semakin banyak keluarga Indonesia yang mampu mewujudkan diri menjadi keluarga yang sehat, sejahtera, sekaligus mandiri. Jika demikian, pemerintah tidak perlu lagi banyak mengeluarkan anggaran yang bersifat konsumtif untuk masyarakat. Jika anggaran konsumtif yang selama ini dikenal sebagai subsidi dapat ditekan seminimal mungkin, maka secara perlahan-lahan perekonomian negara menjadi lebih kuat. Dan pada akhirnya keluarga sehat, sejahtera, mandiri dapat terwujud, negara yang sehat, sejahtera, dan mandiri perlahan-lahan dapat terwujud pula.


ASPEK SOSIAL BUDAYA

Perkembangan anak pada usia antara tiga-enam tahun adalah perkembangan sikap sosialnya. Konsep perkembangan sosial mengacu pada perilaku anak dalam hubungannya dengan lingkungan sosial untuk mandiri dan dapat  berinteraksi atau untuk menjadi manusia sosial.  Interaksi adalah komunikasi dengan manusia lain, suatu hubungan yang menimbulkan perasaan sosial yang mengikatkan individu dengan sesama manusia, perasaan hidup bermasyarakat seperti tolong menolong, saling memberi dan menerima, simpati dan empati, rasa setia kawan dan sebagainya.
Melalui proses interaksi sosial tersebutlah seorang anak akan memperoleh pengetahuan, nilai-nilai, sikap dan perilaku-perilaku penting yang diperlukan dalam partisipasinya di masyarakat kelak; dikenal juga dengan sosialisasi.  Hal ini sejalan dengan yang dikatakan Zanden (1986) bahwa kita terlahir bukan sebagai manusia, dan baru akan menjadi manusia hanya jika melalui proses interaksi dengan orang lain.  Artinya, sosialisasi merupakan suatu cara untuk membuat seseorang menjadi manusia (human) atau untuk menjadi mahluk sosial yang sesungguhnya (social human being).

Terdapat tiga elemen utama dalam struktur internal keluarga, yaitu:
1.    Status sosial, dimana dalam keluarga distrukturkan oleh tiga struktur utama, yaitu bapak/suami, ibu/istri dan anak-anak. Sehingga keberadaan status sosial menjadi penting karena dapat memberikan identitas kepada individu serta memberikan rasa memiliki, karena ia merupakan bagian dari sistem tersebut.
2.    Peran sosial, yang menggambarkan peran dari masing-masing individu atau kelompok menurut status sosialnya.
3.    Norma sosial, yaitu standar tingkah laku berupa sebuah peraturan yang menggambarkan sebaiknya seseorang bertingkah laku dalam kehidupan sosial.


NB: Semoga kita memiliki keluarga sakinah mawaddah warahmah

Selasa, 11 September 2007

Tentang VadzaR

Ass... gw vadzar met dateng di blog gw. Sekarang gw bolehkan memperkenalkan diri... Nama gw Fathan Fajar tapi keluarga sering manggil dengan sebutan sayang yaitu "aan". Sekarang gw tinggal di Cibinong...Bogor. Nah kalo mau dateng tinggal kasih kabar aja ke e-mail gw... avadzar@gmail.com. Gw juga sekarang masih sekolah di SMKN 1 CIBINONG (kamvacx_032).